Sunday 27 September 2009

Sertifikat Seminar "MarkPlus Conference '09"



Sertifikat Seminar "Marketing BANGKRUT"



Sertifikat Seminar "Theories into Realities"

Development Communication Technology

Pada sebuah TV analog, sebuah sinyal analog 6 MHz membawa informasi intensitas cahaya dan warna untuk masing-masing garis scan pada gambar. Sinyal TV analog di Indonesia memiliki 625 garis scan untuk sebuah frame gambar dimana gambar berganti sebanyak 25 kali per detik-nya (setengah dari garis-garis scan tersebut di berikan setiap 1/50 detik dalam apa yang disebut proses interlace ). Resolusi horizontal-nya dapat dikatakan sekitar 600 pixel per garis. Resolusi terendah dari monitor komputer yang digunakan sekarang ini adalah 640 x 480 pixel (640 Horizontal x 480 Vertical), sedangkan kebanyakan orang menggunakan resolusi 800 x 600 atau 1024 x 768, cepatnya pertumbuhan teknologi display komputer membuat masyarakat merasa TV analog ketinggalan jaman.

Kebanyakan sistem satelit yang baru, seperti juga DVD menggunakan skema encoding yang memberikan gambar yang jauh lebih jernih. Dalam sistem ini, informasi digital dikonversi ke format analog agar dapat ditampilkan pada pesawat TV analog. Gambar yang dihasilkan terlihat cukup menakjubkan dibandingkan dengan gambar dari pita VHS, tetapi akan lebih menakjubkan lagi jika tidak ada konversi ke analog. Sehingga dibutuhkan penekanan lebih untuk mengkonversi seluruh TV set analog ke TV set digital agar sinyal digital dapat secara langsung ditampilkan pada TV set-nya.


Jenis televisi digital yang sekarang banyak mendapat sorotan adalah High Definition Television (HDTV). HDTV merupakan model televisi digital berresolusi tinggii dikombinasikan dengan suara Dolby Digital Surround (AC3). HDTV memiliki resolusi tertinggi di kelas DTV dari standar manapun. HDTV membutuhkan perubahan total pada peralatan-peralatan produksi dan transmisi pada stasiun-stasiun televisi. Nilai jualnya terletak pada resolusinya yang lebih tinggi, gambar dan suara yang jernih. Bayangkan, gambar dengan resolusi garis sebesar 720 atau 1080 dibandingkan dengan 625 garis sistem PAL atau 525 garis sistem NTSC.

Format yang digunakan pada HDTV adalah :

· 720p – 1280 x 720 pixels progressive

· 1080i – 1920 x 1080 pixels interlaced

· 1080p – 1920 x 1080 pixels progressive

Interlaced atau progressive mengacu pada sistem scanning yang digunakan. Pada format interlaced, layar TV menampilkan setiap garis-garis ganjil pada setiap scan, kemudian diikuti dengan garis-garis genapnya. Progressive scanning langsung menampilkan seluruh gambar pada setiap proses scan-nya. Proses ini menghasilkan gambar yang lebih baik tetapi membutuhkan bandwidth yang lebih besar. Standar televisi analog PAL memiliki 625 garis scanning dengan garis yang terlihat hanya sebanyak 480 garis. Televisi konvensional memiliki resolusi gambar efektif sebesar 210.000 pixel sementara pada HDTV setiap frame gambar memiliki sekitar 2 juta pixel, yang berarti 10 kali lebih banyak mengandung detail gambar. Aspect ratio pada DTV dapat bernilai 4:3 ataupun 16:9.

Acara-acara televisi biasanya dibuat menggunakan film 35-mm dengan aspect ratio 1,37:1, sehingga konversi ke sinyal TV analog dengan aspect ratio 4:3 (1,33:1) lebih mudah dilakukan. Masalah muncul apabila diperlukan konversi dari format movie layar lebar yang memiliki aspect ratio 1,85:1 atau 2,35:1. Akan ada komponen gambar yang tidak terlihat pada layar televisi analog. Biasanya stasiun televisi akan memenggal komponen samping dari gambar tersebut atau memperkecil gambar sehingga pas pada layar televisi, artinya bagian atas dan bawah layar televisi harus ditambahkan black bar. Aspect ratio (perbandingan lebar terhadap tinggi) televisi digital dapat bernilai 16:9 (1,78:1). Nilai ini mendekati ratio yang digunakan pada layar movie sehingga komponen gambar yang hilang saat ditampilkan dapat dikurangi.

Agar dapat menerapkan standar HDTV, stasiun-stasiun TV harus mengganti sebagian besar peralatannya dengan peralatan yang mendukung HDTV seperti kamera, ruang kendali, perangkat audio dan sebaginya. Hal ini disebabkan karena : Gambarnya lebih lebar, lebih banyak detail gambar, suara surround 5.1 Channel (Dolby atau yang lainnya), kemampuan untuk mengirim data langsung ke layar TV atau ke PC ( Transmisi HDTV didasarkan pada stream data digital berkecepatan 19,3-Mbps.

Thursday 24 September 2009

Psychology of Communication


Psychology:


Internal communications
includes all communication within an organization. Communication may be oral or written, face to face or virtual, one-on-one or in groups. Effective internal communication is a vital means of addressing organizational concerns.

Intrapersonal communication is language use or thought internal to the communicator. Intrapersonal communication is the active internal involvement of the individual in symbolic processing of messages. The individual becomes his or her own sender and receiver, providing feedback to him or herself in an ongoing internal process. The communication process within an individual

Interpersonal communication can be described as the process of sending and receiving information between two or more people. It can be done talking face to face with another person or via telephone, email, letters or meetings. Communication channels, the conceptualization of mediums that carry messages from sender to receiver, take two distinct forms: direct and indirect.


Management:

Internal Communication
is communication between employees or departments across all levels or divisions of an organization. Internal communication is a form of corporate communication and can be formal or informal, upward, downward, or horizontal. It can take various forms such as team briefing, interviewing, employee or works councils, meetings, memos, an intranet, newsletters, the grapevine, and reports.

Intrapersonal Communication is communication that involve just him / herself as both sender and receiver (self communication), as a consideration in decision making process that could affect the company or organization.

Interpersonal Communication is all aspects of personal interaction, contact, and communication between individuals or members of a group. Effective interpersonal communication depends on a variety of interpersonal skills including listening, asserting, influencing, persuading, empathizing, sensitivity, and diplomacy. Important aspects of communication between people include body language and other forms of nonverbal communication.

Organization Comminication

Pacific Paint



COMPANY PROFILE

Pacific Paint traces its origins to a tiny established in 1943 by Mr. S. Suriawinata in Jakarta’s bustling Pasar Senen district. In those days, only a single brand of imported decorative paint was available on the local market and supplies were quite limited.

Over the years, the business grew slowly. Somewhat more sophisticated locally – made equipment was added and the Company’s paints began to be sold beyond the borders of the City.

By 1970, manufacturing operations become far more sophisticated and efficient. High – speed machines were added to the production line. The Company also established its own can – manufacturing operation, complete with electronic welding capabilities, and its own lithographic metal – printing facility.

The company – now known as Pacific Paint – employed chemists and lab technicians to monitor quality and ensure product consistency. Local and overseas experts in such areas as production, quality assurance, finance and accounting have been instrumental in bringing Pacific Paint to a position of leadership in a highly competitive market.

Established in 1943, pacific paint has become a leading paints and protective coatings, in term of both the range and quality of the products it offers.

Decorative paints have been the most important end-user sector and demand has grown steadily most recent years.

Pacific paint operates industrial activities, industrial finishes and automotive coatings is, however growing in line with increasing industrialization in Indonesia. Holding license from BASF, Germany trustee onto automotive oem. Pacific paint emerging as sole distributor candis, Italy for decorative paint.

Pacific paint has enlarged its production capacity and installed state-of art production equipment. Today, production activities are centered in a modern factory in north Jakarta and Batam. A new production facility in Surabaya will soon serve customers elsewhere in Indonesia.

VISION & MISSION

Company Vision is:

To beautify and protect your asset

Company Mission is:

To transfer paint scientific advances to practical application and to contribute values with the use of products to our society.

Kantor Pusat dan Pabrik:

PT. PABRIK CAT & TINTA PACIFIC

Jl. Industri No. 1 Laks R.E. Martadinata

(Volker)

Tanjung Priuk, Jakarta Utara 14310

Telp. (021) 437 3848 (15 lines hunting)

Fax. (021) 435 5954, 435 6726

Email: marketing@pacificpaint.com

DEFINITION OF ORGANIZATIONAL CONFLICT

Organizational conflict is a state of discord caused by the actual or perceived opposition of needs, values and interests between people working together. Conflict takes many forms in organizations. There is the inevitable clash between formal authority and power and those individuals and groups affected. There are disputes over how revenues should be divided, how the work should be done, and how long and hard people should work. There are jurisdictional disagreements among individuals, departments, and between unions and management. There are subtler forms of conflict involving rivalries, jealousies, personality clashes, role definitions, and struggles for power and favor. There is also conflict within individuals — between competing needs and demands — to which individuals respond in different ways.


VISITING

Visiting : PT. PABRIK CAT & TINTA PACIFIC PAINT

Narasumber : Fifie Lonita - Purchasing Manager PT Pacific Paint

Hari/tanggal : Kamis, 14 Mei 2009

Waktu : 14.30 –­­ 16.00

Alamat/lokasi : Jl. Industri No. 1 Laks R.E. Martadinata

Organisational Conflict

Setiap perusahaan baik kecil maupun besar pasti memiliki struktur organisasi. Baik itu secara sederhana maupun kompleks. Struktur organisasi memiliki banyak fungsi, mulai dari menjadi dasar aturan yang jelas tentang bagaimana seseorang harus bertugas di dalam perusahaan tersbut, menyusun hirarki pekerja atau karyawan yang bekerja, ataupun menjadi batasan-batasan aliran perintah atau komando dari atasan kepada bawahannya.

PT. Pacific Paint yang tergolong dalam perusahaan yang berskala besar, tentu saja memiliki jumlah karyawan yang relatif sangat banyak, mulai dari direktur sampai kepada pekerja seperti buruh dan cleaning service. Struktur organisasi yang diterapkan dalam PT Pacific Paint tentu saja harus sesuai dan teratur, sehingga dapat menyingkirkan kemungkinan penyimpangan – penyimpangan yang dapat terjadi.

Tetapi, keadaan perusahaan sekarang ini ternyata sedikit menyimpang dari keadaan yang seharusnya terjadi. Struktur organisasi yang disusun berdasarkan hirarkti jabatan seseorang tidak bisa mewakili chain of command yang terdapat di perusahaan Pacific Paint. Keadaan tersebut disebabkan oleh President Director dari PT Pacific Paint yang membuat struktur organisasi yang tidak tegas, sehingga membuat keadaan dimana manager – manager bertanggung jawab sendiri atas hasil yang dicapai, tidak kepada Board of Directors.

Sebagai contoh, purchasing Manager PT Pacific Paint, Fifie Lonita, memiliki tugas untuk mengatur proses pembelian bahan baku atau raw material yang digunakan untuk proses produksi perusahaan. Karena itu, tugas beliau antara lain adalah membuat keputusan – keputusan tentang banyaknya bahan baku yang harus di beli, negosiasi dengan para supplier untuk mendapatkan harga, kuantitas dan kualitas terbaik, dan lain sebagainya. Hasil dari keputusan tersebut seharusnya dilaporkan kepada Board of Directors, sampai kepada President Directors. Tetapi, hal ini hampir tidak pernah terjadi. Pertanggung jawaban sering hanya diterima oleh Surianto, selaku Direktur.

Menurut struktur organisasi yang digambarkan diatas, terdapat garis putus – putus dari Board of Directors hingga kepada staff, yang menunjukkan bahwa pertama, manager dari setiap bagian bertanggung jawab sendiri atas segala keputusan dan tindakan yang diambil dan dihasilkan. Kedua, board of directors memiliki kewenangan untuk memberikan instruksi atau perintah langsung kepada staff atau supervisor tanpa melewati Manager. Struktur organisasi tersebut dibuat oleh Jahja Suriawinata selaku President Directors, terlihatlah bahwa inti permasalahan dari konflik di atas adalah tindakan dari President Directors selaku anak dari bapak Suriawinata, pendiri PT Pacific Paint.




Kesimpulan

Dari keadaan diatas kita dapat melihat bahwa konflik tersebut merupakan organisational conflict, dimana struktur organisasi yang terdapat di PT Pacific Paint tidak menegaskan chain of command dan hierarki yang jelas. Board of Directors tidak mempertanggung-jawabkan bagian – bagian di bawah mereka. Board of Directors juga memiliki kewenangan untuk memberikan perintah kepada staff tanpa melewati manager yang merupakan atasan yang sah dan seharusnya menyampaikan perintah tersebut, sehingga bisa terjadi penyimpangan dalam penyampaian dan pelaksanaan perintah.



Mitsubishi's Shame



Company Profile

Name : Mitsubishi Motors Corporation

Established : April 22, 1970

Head office : 33-8, Shiba 5-chome,

Minato-ku,

Tokyo

108-8410

Japan

Number of employees : Consolidated 33,202 ; Non-consolidated 12,761

Capitalization : JPY 657,349 million

Purposes of incorporation

1.

Development, design, manufacture, assembly, sales and purchase, importing and other transactions relating to automobiles and to component parts and replacement parts of said automobiles.

2.

Development, design, manufacture, assembly, sales and purchase, importing and other transactions relating to agricultural machinery and industrial engines and to component parts and replacement parts of said agricultural machinery and industrial engines

3.

Sales and purchase of used automobiles as well as component parts, replacement parts and accessories of said used automobiles

4.

Sales of measuring equipment

5.

Acting as insurance agents in accordance with laws relating to property damage insurance and to automobile damage indemnity insurance.

6.

Financing business

7.

Any other business related to the purposes set out above

Note:

MMC is not currently engaged in agricultural machinery related business

Shareholders:

Outstanding common stock totaled 5,537,897,840 shares

Outstanding preferred stock totaled 437,593 shares

Mitsubishi group: Mitsubishi Heavy Industries, Ltd., Mitsubishi Corporation and The Bank of Tokyo-Mitsubishi Ltd., hold 34% of outstanding common stock.

Chairman of the Board [Representative Director] : Takashi Nishioka (As of 19 June, 2008) President [ Representative Director ] : Osamu Masuko (As of 19 June, 2008)

Board of Management : Consists of 14 members (As of 19 June, 2008)

Net Sales : JPY 2682.1 billion (in FY2007, consolidated)

Automotive Sales : 1,360 thousands units

Products Sold in : More than 160 countries

Car Manufacturing Facilities : 7 facilities in 5 countries (Plus more than 12 business partner’s facilities in about 11 countries)

Engine / Transmission / Parts Manufacturing Facilities: 7 facilities in 4 countries

Research & Development / Design: 5 facilities in 4 countries

Subsidiaries and affiliates 50 consolidated subsidiaries (Plus 4 equity method subsidiaries and 21 equity method affiliates)

Global Brand: Mitsubishi Motors


Case Study – Time Context

Setiap minggu dalam 10 tahun terakhir di Tokyo, Mitsubishi mejadikan salah satu produknya, Mitsubishi Pajero, sebagai hadiah hiburan di dalam sebuah acara kuis di Jepang. Dengan perbandingan ‘image’ mobil tersebut dengan keberadaannya sebagai hadiah hiburan, keadaan tersebut sangat timpang. Shigeyuki Tsuruoka berpendapat, bahwa seharusnya mobil Pajero menjadi sebuah hadiah yang dapat ‘membuat hadiah yang sangat indah yang membuat semua orang senang. Mengapa sebuah Pajero hanya menjadi sebuah hadiah hiburan yang dibagikan setiap minggu? Karena ternyata dalam beberapa bulan terkhir tersebut, mobil yang diproduksi oleh Mitsubishi ternyata menutup sebuah skandal menyangkut hal mekanis yang terdapat di dalam mobil tersebut. Beberapa saat setelahnya, Mitsubishi melakukan penarikan produknya untuk memperbaiki kesalah yang telah disembunyikan selama beberapa dekade.

Skandal yang telah di sembunyikan oleh produsen mobil terbesar ke lima di Jepang, akhirnya terbuka pada bulan maret, saat seorang pegawai dari divisi Mitsubishi Fuso Truck and Bus, mengaku setelah diadakan diskusi dengan pemerintah mengenai kesalahan mekanis yang mempengaruhi bagian ban dari mobil SUV yang secara tiba-tiba lepas dari mobil tersebut. Setelah beberapa saat, diketahui bahwa adanya persoalan tersembunyi yang berhubungan dengan rumah kopling mobil yang mengakibatkan bagian transmisi dari mobil tersebut rontok dan lepas. Menurut beberapa sumber, hal tersebut telah menyebabkan 73 kecelakaan dan dua kecelakaan fata, termasuk kasus yang terjadi di tahun 2002, dimana seorang ibu yang sedang mengandung terbunuh karena terkena ban yang lepas dari mobil SUV tersebut. Pihak Mitsubishi masih terus menginvestigasi kecelakaan tersebut. Tetapi ternyata telah terdapat 450.000 mobil deketahui mengalami kerusakan yang sama yang tidak diumumkan oleh pihak Mitsubishi secara luas.

Masalah kemanan dan reabilitas tidak diakui oleh pihak Mitsubishi. Di awal bulan Juni, Mitsubishi mengumumkan akan menarik 155.000 produknya di Jepang untuk memperbaiki mobil tersebut dengan memakai 26 mekanis, sehingga diketahui masalah yang terdapat pada produknya, mulai dari air bag sampai proses pengapian yang membuat dua mobil terbakar. Kasus tersebut membuat Katsuhiko Kawasoe, mantan presiden dari Mitsubishi Motors, ditangkap olep pihak berwajib, dengan dakwaan kelalaian professional dan juga menyembunyikan laporan tentang kecacatan produk tersebut.


View Point

Mitsubishi Corporation merupakan pihak yang bertanggung jawab atas kecelakaan yang ditimbulkan dikarenakan kelalaian dalam proses pengawasan kualitas produk SUV Pajero.

Central Problem

Buruknya pengawasan kualitas produk dari Mitsubishi sehingga produk nya mengalami kesalahan pada bagian mekanis kopling, suspensi, dan roda depan.

Objectives

Must:

  • Menghentikan produksi sementara.
  • Melakukan investigasi produk, seperti dalam proses produksi dan pengawasan kualitas.
  • Mengembalikan kepercayaan konsumen
  • Mendapatkan sertifikat standarisasi dari ISO (International Standard Operation)
  • Memberikan pelayanan berupa cek dan servis secara gratis.

Wants:

  • Meningkatkan penjualan kembali kepada keadaan semula, sebelum terjadi insiden.
  • Membuat kesepakatan kerja sama dengan suplier baru.

Area of Consideration

Internal

  • Lebih meningkatkan kinerja dalam melakukan proses pengawasan kualitas.
  • Mengembangkan teknologi dalam sistem pengawasan kualitas.
  • Membuat strategi marketing baru yang lebih cocok dengan keadaan.

Eksternal

  • Mengadakan event-event yang dapat mengakrabkan konsumen dan perusahaan dan stakeholder.

Alternative Course of Action

  • Mengganti nama dan membuat brand image baru dari mobil Pajero.
  • Menjual kembali suku cadang atau mobil kepada pihak-pihak perusahaan yang membutuhkan.
  • Mengadakan launching produk New Pajero dengan konsep yang baru.

Action Plan

  • Mengadakan press conference untuk mempertanggung jawabkan kesalahan kepada public, serta memperkenalkan produk baru yang akan di launching.
  • Membuat iklan melalui iklan televise, dan media lainnya.